
Globallintasnusantara.com// Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) menargetkan penyaluran 5 juta kilogram benih padi unggul secara gratis kepada petani di 24 kabupaten/kota pada 2025. Program bertajuk Mandiri Benih ini ditujukan untuk mendukung swasembada pangan di Sulsel. Hasil Tim: Investigasi LSM KPK Beberapa bukan yang lalu 2025.
Kepala DTPHP Sulsel menyebut, tahap pertama penyaluran mencapai 1,25 juta kilogram benih, disusul tahap kedua sebesar 3,75 juta kilogram. Distribusi dilakukan menyesuaikan musim tanam di masing-masing daerah.
Meski begitu, program ini tak lepas dari sorotan publik.
Di Bone, masyarakat mempertanyakan transparansi bantuan pertanian yang dianggap tidak tepat sasaran.
Di Bantaeng, pengadaan bibit hortikultura senilai miliaran rupiah pernah diprotes mahasiswa karena dinilai sarat dugaan KKN.
Sementara di Luwu Raya, distribusi bantuan bibit rumput laut menjadi pusat perhatian lantaran difokuskan di sana lebih dulu, sementara kabupaten lain masih menunggu giliran.
Pengamat pertanian menilai, transparansi data penerima, kualitas bibit, dan ketepatan waktu distribusi harus menjadi perhatian agar program ini benar-benar menyentuh petani.
“Bantuan bibit jangan hanya seremonial. Petani ingin kepastian benih datang tepat waktu dan benar-benar bisa meningkatkan hasil panen,” ujar salah satu aktivis tani di Makassar.
Program Mandiri Benih juga direncanakan diperluas ke komoditas kentang dan kakao dalam beberapa tahun mendatang, dengan lokasi penangkaran di Gowa, Enrekang, Bantaeng, Bone, dan Luwu.
Pantauan tim: Independen LSM KPK Sulsel
Editor Redaksi.